Penjadwalan Produksi Dengan Metode SPT dan EDD
- Menurut Ginting (2007: 255) penjadwalan adalah pengurutan pembuatan atau pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin. Dengan demikian masalah sequencing senantiasa melibatkan pengerjaan sejumlah komponen yang sering disebut dengan istilah ’job’. Job sendiri masih merupakan komposisi dari sejumlah elemen-elemen dasar yang disebut aktivitas atau operasi. Tiap aktivitas atau perasi ini membutuhkan alokasi sumber daya tertentu selama periode waktu tertentu yang sering disebut dengan waktu proses.
- Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik bagi perencanaan agregat. Pesanan-pesanan actual pada tahap ini ditugaskan pertama kalinya pada sumberdaya tertentu (fasilitas, pekerja, dan peralatan), kemudian dilakukan pengurutan kerja pada tiap-tiap pusat pemrosesan sehingga dicapai optimalitas utilisasi kapasitas yang ada. Pada penjadwalan ini, permintaan aproduk-produk yang tertentu (jenis dan jumlah) dari Master Production Schedule (MPS) ditugaskan pada pusat-pusat pemrosesan tertentu untuk periode harian.
- Masalah penjadwalan berkaitan dengan pengurutan produksi (squencing) yang didefinisikan sebagai penentuan urutan-urutan kedatangan dan bermacam-macam pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Masalah penjadwalan seringkali muncul jika terdapat sekumpulan tugas secara bersamaan, sedangkan peralatan yang dimiliki terbatas.
Itulah Sedikit ulasan tentang penjadwalan produksi, Selanjutnya sesuai dengan judul yaitu penjadwalan produksi dengan metode SPT dan EDD akan dijelaskan dibawah ini :
- Penjadwalan dengan Metode SPT (Shortest Processing Time)
Metode SPT merupakan metode penjadwalan dengan memberikan prioritas pada proses produksi dengan penyelesaian waktu terpendek, Aturan ini biasanya meminimasi work in process. kelemahan dari metode ini adalah menunda-nunda suatu pekerjaan yang mempunyai waktu produksi yang lebih panjang, sehingga jika tanggal jatuh tempo pekerjaan tersebut sangat dekat, maka pekerjaan tersebut akan selesai lebih dari tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan.
Contoh kasus penjadwalan dengan metode SPT :
Job
|
Work Days
remaining
|
Job Due Date
|
A
|
24 hari
|
24 hari
|
B
|
18 hari
|
18 hari
|
C
|
25 hari
|
25 hari
|
D
|
21 hari
|
36 hari
|
E
|
44 hari
|
46 hari
|
Berdasarkan aturan SPT :
Job Sequence
|
Job Work
|
Flow Time
|
Job Due Date
|
Job lateness
|
B
|
18
|
18
|
18
|
0
|
D
|
21
|
49
|
36
|
3
|
A
|
24
|
79
|
24
|
39
|
C
|
25
|
116
|
25
|
63
|
E
|
44
|
160
|
46
|
86
|
total
|
132
|
340
|
-
|
191
|
- Waktu penyelesaian rata-rata = jumlah alliran waktu total / jumlah pekerjaan
- Utilisasi = jumlah waktu proses total / jumlah aliran waktu total
- Jumlah Pekerjaan rata-rata dalam sistem = jumlah aliran waktu total / waktu proses pekerjaan total
Jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem = 340 / 132 = 2.57 pekerjaan
- Keterlambatan rata-rata = jumlah hari terlambat / jumlah pekerjaan
- Penjadwalan dengan Metode EDD (Earliest Due Date)
Metode EDD, merupakan metode penjadwalan produksi dengan memberikan prioritas tertinggi pada produk yang proses produksinya memiliki due date (batas waktu penyelesaian) terpendek. Aturan ini berjalan dengan baik bila proses relative sama.
Kelanjutannya masih di proses + Aplikasinya dengan VB.Net
Thanks
Kelanjutannya masih di proses + Aplikasinya dengan VB.Net
Thanks
Comments
Post a Comment